JEMBER – Dalam upaya melakukan penurunan angka stunting di Kabupaten Jember pada Selasa 28/05/2024 dilaksanakan Rembuk Stunting dan Penandatanganan Kesepakatan Bersama Penurunan Stunting di Kabupaten Jember, Kegiatan dipimpin oleh Bupati Jember Hendy Siswanto.
Hadir pada kesempatan tersebut diantaranya Dr. Tri Wahyuni Liswati, M.Pd ( Kepala DP3AK Provinsi Jawa timur ), Bupati Jember Hendy Siswanto, Wakil Bupati MB Firjauan Barlaman. Dandim 0824/Jember Letkol Inf Rahmat Cahyo Dinarso sekaligus Bapak Asuh Stungting Kabupaten Jember, Kasdim 0824/Jember Mayor Herawady Karnawan, serta para pejabat terkait lainnya.
Dalam sambutannya Kepala DP3AK Provinsi Jawa timur menyatakan, Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jember yang telah melakukan pengendalian program Stunting di Kabupaten Jember. Saya juga mengungkapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder terkait yang telah bekerjasama dengan menekan angka stunting di provinsi Jawa timur sehingga dapat menekan angka kematian ibu hamil.
Kami tidak memungkiri bahwa Perkawinan Usia Dini itu masih banyak maka dari itu saya mengajak seluruh elemen masyarakat Jember untuk bekerja bersama-sama menekan angka Pernikahan Dini, Saya berharap kepada seluruh kepala sekolah SMP sederajat untuk menghimbau kepada seluruh siswa-siswinya untuk tidak melakukan Pernikahan Dini. Pernikahan Dini boleh asalkan menunda kehamilan pasca pernikahan Dini.
Sementara itu sambutan KH Muh Balya Firjaun Barlaman ( Wakil Bupati Jember sekaligus Ketua Tim Penurunan Stunting di Kabupaten Jember) yang intinya menyampaikan, Kami setiap turun ke desa-desa di Kabupaten Jember saat menemui anak yang Stunting dengan alasan perekonomian orang tua yang sangat kekurangan maka saya berharap kepada seluruh stakeholder terkait dapat membantu penekanan angka stunting.
Mari bersama menurunkan angka Stunting di Kabupaten Jember dari Hulu sampai Hilir sebab jika tidak dilakukan secara bersama-sama tidak bisa. Saya berharap kepada seluruh stakeholder terkait dari tingkat bawah untuk menghimbau kepada seluruh ibu hamil mengajak secara rutin datang ke Posyandu sehingga dapat menekan angka stunting. Jelas Wakil Bupati Jember.
Mewnyikapi kegiatan tersebut selaku Bapak Asuh Stunting Kabupaten Jemebr Dandim 0824/Jember Letkol Inf Rahmat Cahyo Dinarso menyatakan, bahwa memang patut kita sadari bersama bahwa stunting terjadi diakibatkan oleh berbagai persoalan, diantaranya kekurangan gizi, perkawinan dini dan lain-lain.
Ini perlu langkah cepat dan tepat dalam melakukan upaya penurunannnya, memang kita bahkan Kodim 0824/Jember, ikut berperan dalam penanganan stunting ini dengan menggandeng mitra asuh stunting, membantu penanganan dan pendampingan hingga ketingkat posyadu oleh Babinsa.
Untuk itu saya sangat mendukung dilakukannya rembuk bersama ini sebagai semangat dan kerja keras kita dalam penanganan stunting lebih terpadu dan melibatkan semua komponen masyarakat, sehingga terjadi percepatan lebih signifikan dalam penanganannnya. Tegas Dandim 0824/Jember. (Siswandi)
Dandim 0824/Jember Hadiri Rembuk Stunting, Dukung Semangat dan Kerja Keras Menurunkan Angka Stunting
JEMBER – Dalam upaya melakukan penurunan angka stunting di Kabupaten Jember pada Selasa 28/05/2024 dilaksanakan Rembuk Stunting dan Penandatanganan Kesepakatan Bersama Penurunan Stunting di Kabupaten Jember, Kegiatan dipimpin oleh Bupati Jember Hendy Siswanto.
Hadir pada kesempatan tersebut diantaranya Dr. Tri Wahyuni Liswati, M.Pd ( Kepala DP3AK Provinsi Jawa timur ), Bupati Jember Hendy Siswanto, Wakil Bupati MB Firjauan Barlaman. Dandim 0824/Jember Letkol Inf Rahmat Cahyo Dinarso sekaligus Bapak Asuh Stungting Kabupaten Jember, Kasdim 0824/Jember Mayor Herawady Karnawan, serta para pejabat terkait lainnya.
Dalam sambutannya Kepala DP3AK Provinsi Jawa timur menyatakan, Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jember yang telah melakukan pengendalian program Stunting di Kabupaten Jember. Saya juga mengungkapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder terkait yang telah bekerjasama dengan menekan angka stunting di provinsi Jawa timur sehingga dapat menekan angka kematian ibu hamil.
Kami tidak memungkiri bahwa Perkawinan Usia Dini itu masih banyak maka dari itu saya mengajak seluruh elemen masyarakat Jember untuk bekerja bersama-sama menekan angka Pernikahan Dini, Saya berharap kepada seluruh kepala sekolah SMP sederajat untuk menghimbau kepada seluruh siswa-siswinya untuk tidak melakukan Pernikahan Dini. Pernikahan Dini boleh asalkan menunda kehamilan pasca pernikahan Dini.
Sementara itu sambutan KH Muh Balya Firjaun Barlaman ( Wakil Bupati Jember sekaligus Ketua Tim Penurunan Stunting di Kabupaten Jember) yang intinya menyampaikan, Kami setiap turun ke desa-desa di Kabupaten Jember saat menemui anak yang Stunting dengan alasan perekonomian orang tua yang sangat kekurangan maka saya berharap kepada seluruh stakeholder terkait dapat membantu penekanan angka stunting.
Mari bersama menurunkan angka Stunting di Kabupaten Jember dari Hulu sampai Hilir sebab jika tidak dilakukan secara bersama-sama tidak bisa. Saya berharap kepada seluruh stakeholder terkait dari tingkat bawah untuk menghimbau kepada seluruh ibu hamil mengajak secara rutin datang ke Posyandu sehingga dapat menekan angka stunting. Jelas Wakil Bupati Jember.
Mewnyikapi kegiatan tersebut selaku Bapak Asuh Stunting Kabupaten Jemebr Dandim 0824/Jember Letkol Inf Rahmat Cahyo Dinarso menyatakan, bahwa memang patut kita sadari bersama bahwa stunting terjadi diakibatkan oleh berbagai persoalan, diantaranya kekurangan gizi, perkawinan dini dan lain-lain.
Ini perlu langkah cepat dan tepat dalam melakukan upaya penurunannnya, memang kita bahkan Kodim 0824/Jember, ikut berperan dalam penanganan stunting ini dengan menggandeng mitra asuh stunting, membantu penanganan dan pendampingan hingga ketingkat posyadu oleh Babinsa.
Untuk itu saya sangat mendukung dilakukannya rembuk bersama ini sebagai semangat dan kerja keras kita dalam penanganan stunting lebih terpadu dan melibatkan semua komponen masyarakat, sehingga terjadi percepatan lebih signifikan dalam penanganannnya. Tegas Dandim 0824/Jember. (Siswandi)